Informal Contractions adalah bentuk-bentuk penyingkatan yang sering
kali muncul dalam situasi tidak formal. Kalau kita sering melihat bentuk
penyingkatan seperti “you’ve” sebagai bentuk singkatan dari “you have”,
maka bentuk penyingkatan tersebut adalah bentuk penyingkatan formal
(resmi).
Penyingkatan tidak resmi sering digunakan dalam percakapan dan
tulisan tidak resmi. Perlu diingat bahwa ini merupakan singkatan tidak formal. Itu berarti
bahwa kita tidak menggunakannya dalam pembicaraan-pembicaraan yang formal dan kita hampir tidak pernah menggunakannya dalam
menulis.
Berikut ini adalah contoh penyingkatan tidak resmi
yang sering digunakan dalam Bahasa Inggris:
1. ain’t = am not/are not/is not
- I ain’t sure.
(Saya tidak yakin)
- You ain’t my boss.
(Kamu bukan atasan saya)
2. ain’t = has not/have not
- I ain’t done it.
(Saya belum selesai mengerjakannya)
- She ain’t finished yet.
(Dia belum selesai)
3. gimme = give me
- Gimme your money.
(Berikan uangmu)
- Don’t gimme that rubbish.
Jangan berikan yang jelek)
- Can you gimme a hand?
(Bisa bantu saya?)
4. gonna = going to
- Nothing’s gonna change my love for you.
(Tidak ada yang dapat mengubah cintaku padamu)
- I’m not gonna tell you.
(Saya tidak akan mengatakannya padamu)
- What are you gonna do?
(Apa yang akan kamu lakukan?)
5. gotta = (have) got a
- I’ve gotta gun.
(Saya memiliki senjata)
- She hasn’t gotta penny.
(Dia punya uang)
- Have you gotta car?
(Ada mobilmu?)
6. gotta = (have) got to
- I’ve gotta go now.
(Saya harus pergi sekarang)
- We haven’t gotta do that.
(Kami belum melakukannya)
- Have they gotta work?
(Ada kerjaanmu?)
7. kinda = kind of
- She’s kinda cute.
(Dia manis sekali)
- What kinda business does she have?
(Apa usahanya?)
8. lemme = let me
- Lemme go!
(Biarkan saya pergi)
- Lemme do it!
(Biar saya kerjakan)
9. wanna = want to
- I wanna go home.
(Saya mau pulang)
- She wanna come here.
(Dia mau datang kemari)
10. wanna = want a
- I wanna coffee.
(Saya mau kopi)
- She wanna baby.
(Dia ingin punya seorang bayi)
11. whatcha = what are you
- Whatcha going to do?
(Apa yang ingin kamu lakukan?)
- Watcha doing?
(Apa yang sedang kamu lakukan?)
12. whatcha = what have you
- Whatcha got there?
(Apa yang kamu lakukan di sana?)
- Whatcha done?
(Apa yang sudah kamu lakukan?)
13. ya = you
-
Who saw ya?
(Siapa yang melihatmu?)
- See ya!!
(Sampai jumpa!)
14. Tryna = Trying to
- I'm tryna fly
- (Aku sedang mencoba untuk terbang)
15. I'mma = I'm going to
- I'mma do it
- (Aku akan melakukannya)
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata.
Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang ada.
1. Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan
Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak kembar sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang termasuk dalam satu spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain. Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan habitat.
Perhatikan bahwa dalam satu keturunan pun akan selalu memunculkan variasi. Ini disebabkan karena pada perkawinan selalu terjadi rekombinasi gen.
Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.
2. Pengaruh penyebaran geografis
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula. Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.
Perkembangan variasi paruh burung Finch. Terjadi karena terseleksi secara alami oleh jenis makanan yang berbeda.
Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan Darwin di kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung Finch tersebut memiliki bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan burung Finch yang ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke Galapagos. Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan lingkungan hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran paruhnya.
3. Ditemukannya fosil di berbagai lapisan batuan bumi
Fosil adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak yang tercetak pada batuan. Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada lapisan batuan muda berbeda dengan fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang lebih tua, dan menunjukkan suatu bentuk perkembangan.
Bagan yang menunjukkan perkembangan evolusi kuda
Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Dari studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu:
• tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
• leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata menjadi makin jauh • perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
• bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
• adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak.
Untuk menetapkan umur fosil dapat dilakukan dengan dua cara : secara langsung dan tak langsung. Secara langsung dengan menetapkan umur batuan tempat fosil ditemukan. Cara yang ini kurang valid. Secara tak langsung dengan carbon dating menggunakan isotop C14. Cara yang kedua ini lebih valid.
4. Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidup
Organ-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog. Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama.
Homologi organ: perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk di atas memiliki bentuk berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki bagian yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan fungsi.
Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.
5. Studi perbandingan embriologi
Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.
Perbandingan perkembangan embrio pada ikan, ayam, babi, dan manusia. Mirip
Ernst Haeckel menyatakan dalam hukum Rekapitulasi yang dikemukakannya bahwa ontogeni suatu organisme merupakan rekapitulasi (ulangan singkat) dari filogeni. Ontogeni adalah sejarah perkembangan individu mulai zigot sampai dewasa. Filogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup dari bentuk sederhana sampai dengan bentuk yang paling sempurna (evolusi).
6. Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah.
1. Teori Abiogenesis
Teori abiogenesis disebut
juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan bahwa
kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan
terjadi secara spontan (generatio spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan
teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles
(384–322 SM). Dengan melihat organisme di sekeliling-nya, Aristoteles
berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba. Contohnya,
seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing
tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari lumpur.
Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John Needham (1700).
Ilmuwan dari Inggris ini melakukan percobaan dengan merebus sebentar air
kaldu yang berasal dari sepotong daging. Air kaldu tersebut menjadi
keruh karena adanya mikroorganisme. Ilmuwan tersebut kemudian
berkesimpulan bahwa mikroorganisme berasal dari air kaldu.
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup lagi. Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis.
Para ilmuwan yang mendukung teori biogenesis adalah Francesco Redi
(1626–1697), Abbe Lazzaro Spallanzani (1729–1799), dan Louis Pasteur
(1822–1895). Ketiga ilmuwan ini melakukan percobaan dan membuktikan
teori biogenesis.
a. Percobaan Francesco Redi
Francesco
Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menentang teori
abiogenesis. Redi melakukan percobaan dengan menggunakan daging segar
dan dua stoples ( Gambar 7.18). Stoples pertama diisi dengan daging dan
dibiarkan terbuka (tidak ditutup), sedangkan stoples kedua diisi daging
dan ditutup rapat.
Setelah beberapa hari, di dalam stoples yang
terbuka terdapat larva. Redi berkesimpulan bahwa larva tersebut berasal
dari lalat yang masuk ke dalam stoples kemudian bertelur. Untuk
meyakinkan kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan yang kedua.
Kali ini stoples ditutupi dengan kain kasa sehingga masih terjadi
hubungan dengan udara, tetapi lalat tetap tidak dapat masuk. Setelah
beberapa hari, didapatkan daging dalam stoples tersebut membusuk, tetapi
dalam daging tersebut tidak terdapat larva. Redi mengemukakan tidak
adanya larva ini karena lalat tidak bisa menyimpan telurnya dalam
daging. Oleh karena itu, Redi berkesimpulan bahwa larva lalat bukan
berasal dari daging yang membusuk.
Untuk membuktikan teori biogenesis, Redi melakukan dua percobaan, yakni membiarkan satu stoples terbuka dan lainnya tertutup.
b. Percobaan Lazzaro Spallanzani
Pada percobaan Spallanzani, digunakan air rebusan dari daging atau (air
kaldu). Air kaldu tersebut dimasukkan ke dalam dua labu, kemudian
dipanaskan. Setelah dipanaskan, labu I dibiarkan terbuka. Sementara itu,
setelah air kaldu dalam labu II dipanaskan, labu kemudian ditutup rapat
menggunakan gabus.
Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu
I menjadi keruh dan berbau busuk yang disebabkan oleh aktivitas
mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut berasal dari udara bebas yang
masuk ke labu I karena tidak ditutup.
Pada labu II, ternyata
tidak ada perbedaan dari sebelumnya. Air kaldu tetap jernih. Jernihnya
air kaldu ini disebabkan tidak adanya udara yang masuk ke dalam labu
Percobaan Spallanzani menunjukkan bahwa pada labu terbuka terdapat
kehidupan yang berasal dari mikroorganisme yang ada di udara. Pada labu
yang ditutup tidak terdapat kehidupan. Berdasarkan hal tersebut,
Spallanzani berkesimpulan bahwa kehidupan bukan berasal dari air kaldu,
tetapi berasal dari makhluk hidup lainnya. Akan tetapi, para penganut
abiogenesis menyanggah penelitian ini dan mengatakan bahwa
mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak terdapat udara. Udara
dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.
c. Percobaan Louis Pasteur
Louis Pasteur adalah seorang ahli biokimia dari Perancis yang berhasil
menumbangkan teori abiogenesis. Hasil percobaannya tidak dapat
disang-gah lagi oleh pendukung teori abiogenesis. Percobaan yang
dilakukan Louis Pasteur ini sebenarnya penyempurnaan dari percobaan yang
dilakukan oleh Spallanzani.
Pasteur menggunakan labu berleher
seperti angsa dalam percobaannya Labu berleher seperti angsa ini diisi
dengan air kaldu. Fungsi dari labu leher angsa ini adalah agar hubungan
antara labu dan udara luar masih ada, artinya masih terdapat oksigen.
Labu ini dipanaskan untuk men-sterilkan air kaldu dari mikroorganisme.
Setelah dipanaskan, labu kemudian
didinginkan dan disimpan.
Setelah beberapa hari, ternyata air kaldu dalam labu leher angsa
tetapjernih, namun di bagian lehernya banyak terdapat debu dan
partikel-partikel, sedangkan di labu lainnya yang tidak berleher angsa,
air kaldunya mengan-dung mikroorganisme. Berdasarkan hasil percobaannya,
Louis Pasteur menyimpulkan bahwa mikroorganisme yang ada dalam air
kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, melainkan dari
mikroorganisme yang ada di udara.
Percobaan Louis Pasteur
Hasil percobaan Louis Pasteur berhasil menumbangkan teori abiogenesis.
Dari hasil percobaannya, Pasteur mengajukan teori baru tentang asal-usul
kehidupan. Isi teori disebut menyatakan beberapa hal, di antaranya omne
vivum ex ovo , yakni setiap makhluk hidup berasal dari telur, omne
ovum ex
vivo, yakni setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan
omne vivum ex vivo, yakni setiap makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup sebelumnya.
3. Teori Evolusi Kimia
Ternyata gugurnya
teori abiogenesis oleh teori biogenesis tidak membuat ilmuwan berhenti
menyelidiki tentang asal-usul kehidupan. Sekarang, timbul
pertanyaan, jika makhluk hidup berasal dari makhluk hidup, dari manakah
asal mula makhluk hidup yang pertama? Untuk menjawab itu, muncullah
teori evolusi kimia. Ilmuwan yang menyatakan teori tersebut adalah
Harold Urey. Urey menyatakan bahwa pada periode tertentu, atmosfer bumi
mengan-dung molekul metana (CH 4), amonia (NH 4), air (H2O), dan karbon
dioksida(CO2).
Karena pengaruh dari energi petir dan sinar
kosmis, zat-zat tadi bereaksi. Hasil reaksi tersebut menghasilkan suatu
zat hidup yang diduga virus. Zat hidup tersebut berkembang selama jutaan
tahun membentuk makhluk hidup. Teori yang dikemukakannya tersebut,
kemudian dikenal dengan teori Urey .
Untuk membuktikan teori
ini, Stanley Miller melakukan sebuah percobaan. Peralatan yang
dirancang Miller, yakni ruang bunga api diisi dengan campuran gas meniru
atmosfer purba, sementara botol kaca kecil diisi dengan air murni
seperti sup purba. Miller membuat kilat buatan dengan bunga api listrik
di antara dua elektroda dalam atmosfer buatan tersebut. Ia juga
memanaskan air laut tiruannya. Percobaan ini berlangsung selama seminggu
dan dapat menghasilkan beragam senyawa organik.
Di alam nyata,
reaksi kimia ini akan berjalan selama jutaan tahun sehingga dapat
membentuk hasil yang lebih kompleks. Pada titik tertentu dari proses
yang panjang ini, senyawa kimia dapat terbentuk dengan sendirinya. Jika
pada proses membentuk diri ini terkadang terdapat kesalahan, senyawa
kimia ini dapat menyesuaikan diri dan berevolusi melalui proses seleksi
kimiawi. Jadi, kehidupan tidak terbentuk secara tiba-tiba melainkan
timbul secara bertahap dari senyawa tidak hidup.
Percobaan Harold Urey Miller
4. Teori Evolusi Biologi
Alexander Ivanovich Oparin ( Gambar 7.21 ) mengemukakan bahwa evolusi
zat-zat kimia terjadi sebelum di bumi terdapat kehidupan. Seperti
sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida, dan
amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik tersebut membentuk
zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang berasal
dari petir.
Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada
titik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak
mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke
lautan yang panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup
primordial. Sup purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di
dalam sup purba, terkandung zat
anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang
dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA.
Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah
diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi
biologi berlangsung.
a. Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
Sejarah kesuksesan makhluk hidup prokariotik dimulai sedikitnya pada
3,5 miliar tahun yang lalu. Prokariotik merupakan bentuk kehidupan
pertama dan paling sederhana. Mereka hidup dan berevolusi di bumi selama
2 miliar
tahun. Prokariotik dianggap paling primitif, karena selnya
hanya memiliki membran sel. DNA, RNA hasil transkripsi, dan
molekul-molekul organik berada dalam sitoplasma tanpa dibatasi membran.
Prokariotik pertama kemungkinan merupakan kemoautrotof yang menyerap
molekul organik bebas dan ATP di sup purba melalui sintesis abiotik.
Seleksi alam menyebabkan prokariotik yang dapat mengubah ADP menjadi ATP
melalui glikolisis bertambah. Akhirnya, prokariotik yang dapat
melakukan fermentasi berkembang dan hal tersebut menjadi cara hidup
organisme di bumi karena belum tersedianya O2. Beberapa Archaebacteria
dan beberapa bakteri obligat anerob yang sekarang hidup melalui
fermentasi, mirip dengan prokariotik terdahulu.
b. Terbentuknya Organisme Fotoautotrof
Ketika kecepatan konsumsi bahan organik oleh fermentasi prokariotik
melebihi kecepatan sintesis untuk menggantikan molekul organik,
berkembanglah prokariotik yang dapat membuat molekul organiknya sendiri.
Pada prokariotik awal, pigmen yang dapat menyerap cahaya digunakan
untuk menyerap kelebihan energi cahaya (terutama dari sinar ultraviolet)
yang membahayakan bagi sel yang hidup di permukaan.
Selanjutnya, pigmen ini mampu melakukan transfer elektron untuk sintesis
ATP. Prokariotik ini mirip dengan Archaebacteria yang disebut bakteri
halofik. Pigmen yang menangkap cahaya dikenal dengan bakteriorhodopsin
yang dibuat pada membran plasma. Prokariotik lain memiliki pigmen yang
dapat menggunakan cahaya untuk transfer elektron dari hidrogen sulfida
(H2S) menjadi NADP+ dan dapat memfiksasi CO2. Akhirnya, Eubacteria
memiliki cara untuk menggunakan H2O sebagai sumber elekton dan hidrogen.
Bakteri ini adalah Cyanobacteria pertama yang mampu membuat molekul
organik dari air dan CO2.
Cyanobacteria berkembang dan mengubah
bumi dengan melepaskan O2 sebagai efek fotosintesis. Cyanobacteria
berkembang antara 2,5 miliar hingga 3,4 miliar tahun yang lalu. Mereka
hidup bersama prokariotik lain membuat koloni. Fosil koloni ini disebut
stromatolit yang banyak ditemukan di perairan air tawar dan air laut
c. Bangkitnya Organisme Eukariotik
Eukariotik berkembang sekitar 1,2 miliar tahun yang lalu. Hal yang
sangat membedakan eukariotik dengan prokariotik adalah adanya
organel-organel yang memiliki membran. Bagaimana sel eukariotik yang
kompleks dapat terbentuk dari prokariotik yang sederhana?
Sistem membran organel-organel pada eukariotik dapat terbentuk dari
invaginasi yang terspesialisasi. Pada eukariotik terdahulu, invaginasi
(pelekukan ke dalam) dapat terjadi sehingga membentuk membran inti dan
retikulum endoplasma.
image
Proses lain yang disebut
endosimbiosis menjelaskan pembentukan mitokondria, kloroplas, dan
beberapa organel eukariotik lain. Teori ini di-kemukakan oleh Lynn
Margulis . Endo berarti di dalam dan simbiosis berarti hidup bersama.
Endosimbiosis terjadi ketika sel simbion hidup secara permanen di dalam
sel lain (sel inang) dan interaksi ini menguntungkan keduanya .
Berdasarkan teori ini, eukariotik berkembang setelah sel fotosintesis
muncul dan oksigen melimpah di atmosfer. Kloroplas dan mitokondria
tampaknya merupakan evolusi sel prokariotik yang melakukan endosimbiosis
dengan sel prokariotik besar. Nenek moyang mitokondria kemungkinan
besar adalah sel prokariotik heterotrof yang mampu menggunakan oksigen
dan menghasilkan energi. Adapun nenek moyang kloroplas kemungkinan
adalah Cyanobacteria.
Sel eukariotik hasil endosimbiosis ini
sekarang kita kenal dengan nama Protista. Makhluk hidup eukariotik satu
sel ini sangat beranekaragam. Beberapa Protista dapat berfotosintesis,
sebagian lagi bersifat heterotrof dan dapat aktif bergerak. Sebagian
mirip jamur dan mendapatkan makanan
dengan menyerap secara absorpsi.
Makhluk hidup eukariotik banyak sel, seperti rumput laut, tumbuhan dan
hewan kemungkinan berasal dari Protista yang berkoloni. Koloni Protista
tersebut mengalami spesialisasi dan saling bergantung satu sama lain,
namun semakin efisien dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini terus
terjadi hingga kehidupan memasuki daratan dan muncullah makhluk hidup
banyak sel yang lebih kompleks.
Bukti-bukti evolusi ini semakin
diperkuat oleh sistematika molekuler berdasarkan perbandingan DNA
organisme. Perbandingan gen RNA mengidentifikasikan bahwa alpha
proteobacteria adalah kerabat dekat mitokondria dan Cyanobacteria adalah
kerabat dekat kloroplas. Sistematika molekuler memberikan cara baru
mengungkap evolusi dan kekerabatan makhluk hidup.
5. Waktu Geologis
Berdasarkan catatan geologis, bumi ini telah ada kurang lebih 4,5
miliar tahun yang lalu sebagai hasil dari sebuah ledakan mahadahsyat di
angkasa. Kehidupan diperkirakan mulai hadir 1 miliar tahun dan oleh para
ahli percaya bahwa lautan merupakan tempat awal mula hadirnya
kehidupan. Keberadaan organisme multiseluler dimulai kira-kira 600 juta
tahun yang lalu pada awal masa Paleozoic.
Ada empat masa yang
dikenal berdasarkan kehadiran makhluk hidup. nMasa tersebut adalah
proterozoik, paleozoik, mesozoik, dan senozoik
a. Proterozoik
Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang
lalu. Sebuah fosil batuan pada masa ini, ditemukan mengandung fosil
mikroorganisme primitif yang dikenal dengan bakteri (prokariotik).
Organisme eukariotik kemudian muncul sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu.
b. Paleozoik (Kehidupan Kuno)
Pada masa ini, diperkirakan mulai munculnya tumbuhan, invertebrata, dan
hewan vertebrata pertama, masa ini terjadi sekitar 230 juta sampai
dengan 600 juta tahun yang lalu. Perkembangan masa ini dimulai dengan
semakin banyaknya kehadiran organisme invertebrata di lautan. Beberapa
jenis di antaranya masih tersisa hingga kini, di antaranya adalah
kelompok Echinodermata, Arthropoda, dan Mollusca. Pada masa ini juga
mulai hadirnya zaman karbon sehingga diduga mulai terjadi invasi
tumbuhan di daratan.
Selama zaman karbon ini, cuacanya sangat
panas dan lembap. Di daratan banyak terdapat tumbuhan dan konifer. Jenis
tumbuhan dan hewan pada masa inilah yang memberikan kita ketersediaan
bahan bakar fosil pada masa sekarang. Serangga juga diduga mulai mengisi
daratan. Ukuran serangga yang hidup pada masa itu lebih besar dari
serangga yang umum kita lihat saat ini. Selain itu, ikan pertama pun
mulai muncul di laut.
Perbandingan_DNA
Perbandingan DNA memberikan
cara baru untuk mengetahui
kekerabatan antarmakhluk hidup.
c. Mesozoik (Zaman Reptilia)
Zaman ini merupakan awal mula hadirnya tumbuhan berbunga, dinosaurus,
burung, dan mamalia. Masa ini terjadi antara 250 sampai dengan 60 juta
tahun yang lalu. Pada masa ini, banyak spesies reptil dari masa zaman
karbon mengalami kepunahan tanpa sebab yang pasti dan digantikan dengan
jenis dinosaurus. Masa ini dipenuhi dengan jenis-jenis dinosaurus
herbivora dan karnivora. Pada zaman jurasik dan cretaceous, jenis reptil
yang hidup berukuran sangat besar. Beberapa jenis Sauropods, seperti
Brontosaurus dan Brachiosaurus merupakan organisme terbesar yang pernah
hidup di daratan bumi kita.
d. Senozoik (Zaman Mammalia)
Pada masa ini mulai terjadi penyebaran makhluk hidup sehingga terjadi
diversifikasi tumbuhan berbunga, serangga, burung dan mamalia. Selain
itu, masa ini juga merupakan awal mula hadirnya manusia (sekitar 3 juta
tahun yang lalu).